Daftar Isi1 Cara Budidaya Ikan Arwana Di Akuarium Untuk Bisnis Budidaya Ikan Cara Budidaya Arwana Di Cara Beternak Proses Share thisCara Budidaya Ikan Arwana – Ikan Arwana ialah salah satu jenis ikan eksotis yang digemari oleh banyak orang sebagai ikan hias. Meski berlabel sebagai ikan hias akan tetapi Arwana ialah ikan yang ganas dan justru di situlah letak keunikan ikan ini sehingga mempunyai banyak sekali penggemar. Ada beberapa jenis ikan Arwana yang bisa kita temui untuk dipelihara, beberapa jenisnya yaitu jenis ikan Arwana Super Red yang memiliki tampilan sangat cantik berwarna merah, jenis ikan golden Arwana yang juga sangat cantik dan jenis ikan Arwana Silver yang bertampang ganas dan Budidaya Ikan ArwanaKarena termasuk jenis ikan eksotik yang disukai oleh banyak orang, harga jual ikan Arwana terbilang cukup tinggi. Harganya sangat bervariasi tergantung jenis ikan arwana itu sendiri dan juga keunikan yang dimiliki oleh ikan tersebut. Oleh sebab itu budidaya ikan Arwana bisa menjadi sebuah lahan bisnis yang menjanjikan, mengingat nilai jual ikan Arwana juga termasuk kalian yang ingin mencoba berikut akan kami sajikan beberapa tips mengenai teknik budidaya ikan Arwana. Memelihara ikan Arwana tidaklah sulit, demikian juga dengan cara beternak ikan ini, asalkan kita mengerti Budidaya Arwana Di AkuariumBudidaya ikan Arwana tidak hanya bisa dilakukan di kolam-kolam pembibitan, dimana untuk membuatnya kita memerlukan lahan khusus dan biaya yang cukup besar. Akan tetapi kita juga bisa menggunakan media akuarium untuk melakukannya. Akuarium yang akan kita gunakan harus berukuran cukup besar dan memiliki fasilitas-fasilitas penunjang yang layak untuk proses beternak ikan, seperti pengatur suhu udara, alat untuk sirkulasi air dan juga pemancar gelembung-gelembung udara untuk menyediakan oksigen di dalam Beternak ArwanaKita bisa mendapatkan bibit dengan cara membeli bibit kualitas unggul “berupa larva” maupun melakukan proses pembenihan sendiri jika mempunyai indukan yang baik. Ikan Arwana yang masih menjadi larva diberikan pakan berupa cacing darah dan juga nutrisi-nutrisi buatan secara teratur. Selanjutnya setelah mereka mencapai panjang sekitar 10 cm, bisa mulai diberi makan berupa ikan runcah ataupun udang-udang berhasil dalam beternak Arwana memang dibutuhkan keterampilan sehingga kira dituntut untuk memahami betul teknik beternak yang baik. Terapan budidaya dengan cara ternak yang tepat akan dapat mengoptimalkan hasil sekaligus meminimalisir kegagalan. Oleh karena itu sangat penting bagi semua pelaku budidaya ikan Arwana untuk mempelajarinya terlebih dahulu secara seksama sebelum benar-benar menjalankan bisnis PembesaranSelanjutnya ikan-ikan yang tengah mulai dewasa terus kita pelihara di dalam akuarium dengan peralatan-peralatan standar yang telah kita sebutkan tadi. Perlu diingat bahwa kita harus mengukur perbandingan antara besarnya akuarium dengan jumlah ikan di dalamnya dengan seksama agar proses pembesaran ikan berjalan dengan baik. Kita juga harus menjaga supaya lingkungan sekitar akuarium tenang, karena jika ikan tidak tenang mereka akan tertekan dan panik sehingga saling ikan sering panik dan saling bertabrakan maka akan menyebabkan tubuh ikan terluka. Luka-luka tersebut sebenarnya bisa pulih sendiri dengan proses regenerasi yang dialami ikan, namun tidak jarang juga luka-luka tersebut menjadi kecacatan yang menyebabkan keindahan ikan berkurang ketika telah proses pembesaran ikan, perawatan yang perlu kita lakukan yaitu menjaga kualitas air agar tetap kondusif memberi pakan-pakan yang bermutu, memberikan vitamin ikan untuk memastikan kebutuhan nutrisi ikan terpenuhi dan juga menjaga kesehatan air agar ikan tidak terserang penyakit. Itulah beberapa hal mendasar mengenai cara budidaya ikan Arwana di dengan adanya ulasan tersebut mengenai Cara “Sukses” Budidaya Ikan Arwana Di Akuarium dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan JugaCara Budidaya Ikan Guppy Prospek Yang MenjanjikanPanduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Louhan Bagi Pemula
PakanIkan. Untuk bahan pakan ikan arwana ini, anda harus mempersiapkan pakanan pelet. Pelet yang anda gunakan sebaiknya yang mempunyai kandungan dan protein yang sangat baik, sekitar 32%. Selain pelet, anda juga bisa memberikan pakan berupa udang, potongan daging kecil, ikan mas, dan kepiting kecil. Untuk pakan ikan arwana sendiri tentu
Cara Budidaya Ikan Arwana. Ikan Arwana Merah, yang harganya bisa mencapai belasan juta rupiah. Teknik budidaya ikan arwana sendiri sebenarnya tidaklah sulit hanyasaja memang dibutuhkan ketelitian dan ketekunan yang tinggi karena ikanarwana harus selalu dijaga kondisi air, oksigen dan pakannya. Ikan inidapat dikembangbiakkan di wadah budidaya seperti akuarium atau kolam. Arwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan “bony-tongue” lidah bertulang, karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti Ikan Naga Dragon Fish, Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya. Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya memanjang, ramping, dan “stream line”, dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, atau merah. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan. Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm, sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal Amerika Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm. Arwana merupakan ikan perenang atas surface feeder, ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik. Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad. Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna menetapkan bahwa ikan Arwana Asia sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi. Berbagai jenis Arwana Asia antara lain Syarat hidup ikan arwana 1. Parameter Air. pH air. Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam pH Kesadahan. Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini GH 8°. Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10. Temperatur. Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 – 30 °C. Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut. Pencahayaan. Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung. Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi ikan dan lingkungannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana 2. Wadah a. Kolam Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk kolam perlu mempetimbangkan b. Tanah Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami. 3. Topografi Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal 1%. 4. Air Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan. Kolam yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10x10m2. Persiapan kolam sebelum tanam yaitu a. Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak b. Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang c. Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2 d. Pengisian air setinggi 100 cm Hujan deras dapat mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air. Untuk mencegah kematian ikan, ganti air setelah hujan berhenti minimal 30% dari total volume air. 2. Akuarium Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium. Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang. Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak, yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wama-warna alami dari waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan dapat dipasarkan. Perawatan Akuariurn Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah. Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian air yang menggunakan sistem siphon menggunakan selang air sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca. Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air. Bersamaan dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk karnivora. Pakan yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu. Beberapa jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga jangkrik, kecoa, kelabang, cacing/ulat cacing sutera, cacing tanah, cacing darah, ulat hongkong dan kodok. Penggunaan pakan hidup perlu didahului dengan tindakan karantina yang memadai untuk menghindari masuknya bibit penyakit. Terutama pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari memberikan serangga atau kodok mati, kecuali anda yakin betul tidak berasal dari area tercemar insektisida. Sebelum memberikan pakan hidup, bagian-bagian tubuh pakan yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan dibuang terlebih dahulu. Seperti kaki belakang kecoa dan jangkrik, atau rostrum duri pada kepala udang. Dapat juga pakan hidup tersebut dilemahkan sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi “kejar-mengejar” berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Arwana yang mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, akan kehilangan nafsu makan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu. Pakan buatan merupakan hasil ramuan dengan komposisi yang mencukupi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan arwana dengan cara melatih dan membiasakan agar arwana mau memakannya. Teknik Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen 1. Pemeliharaan Induk Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan. Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja. Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad. Pengelolaan Kualitas Air Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi. Pemberian Pakan Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh. Kematangan gonad Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm. Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang. Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis. Pembedaan Kelamin Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun. Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan. Kebiasaan Pemijahan Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran hidung menghadap ke ekor pasangan. Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm. 2. Panen Larva Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka. Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor. Teknik Pembenihan Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45x45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm mg/ I menggunakan aerator bukaan kecil. Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate SR yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %. Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas. Pemeliharaan Larva Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana. Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya. Teknik Transportasi Arwana bila gelisah gampang sekali melakukan “jumping” atau menabrak-nabrak. Bila satu saja sisiknya terlepas akan terlihat kurang indah. Juga bisa mengakibatkan sirip robek dan patah. Tubuh yang rusak bisa mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi cacatdan mengurangi keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bisa memperparah luka-lukanya misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg lambat/delay. Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tidak dapat berontak dalam proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh. Dosis pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tidak dapat berontak namun tidak sampai terbalik dan masih bisa berenang. Pemindahan antar arwana akuarium menggunakan dosis ringan, yang penting arwana tidak dapat berontak. Persiapan Pre-anestesi 1. Puasakan arwana selama 1-2 hari. 2. Lama puasa bergantung ukuran tubuh, jenis dan kebiasaan arwana buang kotoran lancar atau tidak. Semakin besar ukuran arwana maka semakin lama waktu puasa, untuk menghindari arwana muntah atau mengeluarkan arwana berukuran kecil Siapkan air tampungan yang sudah teraerasi minimal 24 jam. 3. Kondisi arwana tidak mengalami gangguan pernapasan, tidak ditemukan kelainan pada tutup insang. Alat dan bahan 1. Plastik dengan lebar sepanjang badan arwana. 2. adah bak untuk tempat kantong plastik yang berisi arwana 3. Air segar, air yang telah diaerasi yg mencukupi minimal 24 jam. Hindari bahan-bahan kimia lain yang terlarut. Bahan Aquadine” cair Prosedur Pelaksanaan 1. Tangkap arwana dalam akuarium dengan tenang kantong plastik. 2. Masukkan cairan bius dalam plastik kira-kira 1 cc/lt. 3. Bila sudah terlihat tidak bisa melompat, angkat kantong plastik. 4. Perhatikan apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untuk menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit. 5. Jaga arwana selalu tenggelam dalam air, untuk menghindari kembung. Bila sudah tidak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus terlihat bergerak. Dalam waktu kurang dari 5 menit, arwana mulai gelisah dan kehilangan keseimbangan dan tidak banyak bergerak. Karena bagian tubuhnya yg berat ada di bagian atas, maka arwana mulai terbalik. Badannya mulai kaku/ kejang. Perhatikan gerakannya, terutama gerakan insang yg menunjukkan masih adanya usaha untuk bernapas. 6. Untuk keperluan foto dan pengukuran, angkat ke tempat yang telah dipersiapkan dan lakukan secepat mungkin, bila terlalu lama di luar air bisa kembung. Paska Pembiusan Masukkan kembali ke dalam akuarium dengan air yang tidak mengandung bahan kimia lain. Jaga di bawah kucuran air, dalam air dekat permukaan. Arwana mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di sekelilingnya. Efek samping Obat bius tanpa pengenceran yang mengenai sisik arwana menyebabkan iritasi selaput lendir dan menimbulkan alergi pada beberapa orang. Bila arwana kembung, bisa disiapkan larutan daun ketapang kering yang tua dituangkan dalam akuarium, suhu dinaikkan level air direndahkan. Arwana yang kembung dicirikan tidak dapat menyelam ke dasardan berenang nungging. Bila pembiusan terlalu dalam biasanya gerakan tubuh mulai jarang, gerakan insang juga demikian. Pembiusan lebih dalam lagi akan mengurangi kekejangan otot, saat tersebut insang juga tidak ada gerakan, ikan berada pada posisi mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar untuk mengencerkan dosis obat bius atau di ceburkan ke tank bersih dibawah kucuran air. Read moreBagiyang hendak memelihara ikan arwana dari kecil hingga dewasa, sebaiknya perhatikan pemilihan ukuran akuarium. Dengan protein tinggi, ikan arwana silver dewasa yang dirawat manusia sebagai ikan hias dapat mencapai 60 cm. Protein tinggi akan meningkatkan potensi nya untuk lebih cepat pertumbuhannya. Arwana Asia Scleropages formosus, atau Siluk Merah adalah salah satu spesies ikanair tawar dari Asia Tenggara. Bentuk dan penampilan arwana sangatlah cantik dan unik, sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Tubuhnya memanjang, ramping, dan “stream line”, dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, atau merah. Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut “Ikan Naga” karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan. Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm, sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal Amerika Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm. Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Ada empat varietas warna yang terdapat di lokasi Hijau, ditemukan di Indonesia, Vietnam, Burma, Thailand, dan Malaysia Emas dengan ekor merah, ditemukan di Indonesia Emas, ditemukan di Malaysia Merah, ditemukan di Indonesia Arwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan “bony-tongue” lidah bertulang, karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti Ikan Naga Dragon Fish, Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya. Perawatan Ikan Arwana Setiap akuarium, sebaiknya hanya ada seekor arwana saja soliter, sebab tidak mudah bagi seekor arwana untuk hidup berdampingan dengan ikan sejenisnya. Untuk mendapatkan ikan arwana yang berkualitas dan sehat tentunya dibutuh kondisi dalam akuarium yang nyaris sama dengan habitat aslinya. Makanan harus cukup dan diberikan secara teratur, kualitas air juga terkontrol dengan baik dan diberi obat-obatan agar tidak tercemar oleh zat-zat kimia yang beracun. 1. Kondisi Akuarium Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding tembok apalagi sampai menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti kecoa atau cecak di dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca aquarium, sehingga bisa luka. Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan, agar ikan bisa bergerak bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Beri penerangan yang memadai. Untuk mengontrol suhu air 27-30 derajat Celcius, sebaiknya dipasang termometer di dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air. Ukur pH sekurangnya seminggu sekali. Background / Latar Belakang Aquarium dianjurkan menggunakan latar belakang berupa gambar / sticker / cat. Warna menurut selera. Namun sebagian besar hobbies menggunakan warna latar sesuai jenis arwana yang dipelihara, misalnya * Super Red = Latar hitam * Golden Cross Back = Latar hitam * Red Tail Golden = Latar biru / putih * Bandjar Red = Latar biru / putih * Silver = Latar hitam / biru 2. Memberi Makan Meskipun tidak ada patokan, sebaiknya arwana diberi makan 3 – 4 kali sehari. Dibutuhkan 8-10 ekor jangkrik sehari. Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang bergerigi dipotong dulu, agar tidak menggores kerongkongan arwana. Harus diusahakan agar makanan tidak tersisa di aquarium. Jangkrik, kelabang, kecoa dan udang, mengandung zat karoten dan kitin yang bisa memberi efek sisik yang indah, cerah dan mengkilap pada arwana. 3. Kualitas Air Kualitas air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang berasal dari kotoran ikan itu sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan, kotoran bisa diangkat, sedangkan kotoran yang mengendap di dasar akuarium disedot dengan selang. Melakukannya harus pelan-pelan agar ikan tidak stres akibat air berguncang hebat. Setiap tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca harus bebas dari lumut, dan sabuni dinding akuarium dan bila sudah, keringkan dengan sinar matahari, agar jamur dan bibit penyakit mati. Air baru dalam akuarium harus diendapkan dulu 24 jam sebelum ikan dimasukkan kembali ke akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus dijaga dengan memasang aerator yang sekaligus berfungsi sebagai pompa dan saringan kotoran. 4. Menggabung Arwana dalam Satu Akuarium Yang ideal dua ekor arwana dicampur ketika masih kecil. Namun bila sudah dewasa akuarium diberi sekat kaca. Bila kedua ikan terlihat marah dengan membuka mulut lebar-lebar, berarti keduanya tidak akur. Bila dalam seminggu tidak ada perubahan, berarti mereka tidak cocok. Ambil ikan yang lain, lakukan cara serupa, bila tidak memperlihatkan kemarahannya, berarti cocok, pelan-pelan kaca sekat dilepas. Amati seksama. Bila keduanya tidak saling mengejar. Berarti mereka bisa hidup damai. Penyakit Yang Diderita arwana dan Cara Penanggulangannya Beberapa penyakit yang sering diderita Arwana gejala dan cara penanggulangannya. Penyakit Gigit Ekor. Sebelum menderita penyakit ini biasanya arwana akan menunjukan perilaku yang lain daripada biasanya. Arwana akan kelihatan gelisah dengan berenang hilir mudik kesana kemari. Beberapa hari kemudian sirip ekor akan robek-robek selaputnya sehingga mirip sisir dan yang tertinggal hanyalah jari-jari siripnya. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh sejenis parasit yang menempel pada ekor arwana dan menyebabkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Pengobatan penyakit ini tergolong mudah. Pindahkan Arwana ke dalam aquarium lain yang bersih steril dan sudah diisi dengan air yang memenuhi syarat. Masukan sekitar 20 tetes obat Tropical Fish Medicine dan biarkan arwana tetap di dalamnya selama beberapa hari. Jangan lupa membersihkan aquarium yang satunya agar nantinya arwana bisa menempati kembali tanpa khawatir terjangkit lagi. Tutup Insang Melengkung. Sering kita lihat tutup insang arwana melengkung keluar, sehingga sebagian insangnya kelihatan. Arwana dengan kondisi seperti ini tentu tidak sedap dipandang. Ciri-ciri yang biasa terlihat yaitu insang ikan berubah menjadi hitam. Penyebab penyakit ini bermacam-macam, yang pertama disebabkan kualitas air dalam aquarium yang kurang baik atau aquarium yang terlalu dingin atau tidak hangat. Penyebab lainnya adalah pemberian obat-obatan yang kelewat dosis, serangan sejenis bakteri, atau karena air dalam aquarium rendah kandungan oksigennya. Untuk mencegahnya agar menjaga kandungan oksigen dalam air tetap tinggi diatasi dengan memberikan cukup aerasi pada aquarium. Jika perlu aerator diganti dengan tenaga yang lebih besar. Kemudian tidak lupa menjaga keseluruhan kualitas air tetap primasehingga tetap layak dihuni oleh arwana. Teknik pengobatan ikan Arwana, salah satunya adalah dengan menjepit ikan yang sakit diantara dua penjepit kaca didalam ember, dan men-supply oksigen murni langsung kearah insangnya. Jika tutup insang yang melengkung ini belum terlalu parah maka bisa diperbaiki dengan jalan melakukan operasi kecil pada tepi tutup insangnya. Mogok Makan. Arwana yang mogok makan biasanya terlalu sering diberi kelabang hidup ataupun yang sudah mati, mereka akan enggan menerima makanan lain. Jika sudah seperti ini maka puasakan arwana selama kurang lebih seminggu jangan diberi makan apapun. Kemudian berilah makanan jenis lain misalnya jangkrik, kadal, kodok kecil, atau ikan kecil. Bila setelah seminggu arwana belum juga mau makan sebaiknya sediakan ikan hidup saja karena tahan hidup dan biarkan sampai arwana mau memakanan ikan hidup tersebut. Alternatif lainnya adalah dengan memberikan sebutir obat Hobbi Fishes ke dalam 200 liter air yang sering dipakai untuk tempat arwana bersemayam. Obat berbentuk kapsul ini berkhasiat untuk menyembuhkan stres dan berbagai penyakit serta untuk merangsang nafsu makan arwana. Pilihan terakhir berikan kelabang seminggu sekali berselang seling dengan jenis makanan lain. Penyakit Mata Juling. Penyakit ini timbul karena banyak hal. Terlalu seringnya ikan arwana berburu ikan di dasar atau pojok aquarium dianggap sebagai salah satu penyebab utama. Terlalu sering arwana melihat ikan kecil yang ada di bawahnya menyebabkan otot matanya bertambah panjang. Mata yang melorot juga bisa disebabkan karena arwana kurang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Untuk mengobati mata juling bisa dilakukan dengan memindahkan arwana pada tempat yang lebih luas dan mendapat sinar matahari langsung sambil diberi makanan yang terapung. tempat yang dipilih bisa berupa bak dari bahan fiberglass atau bak semen. Dengan cara tersebut maka 80% arwana akan sembuh. Budidaya Ikan Arwana Cara membudidayakan ikan arwana tidaklah mudah, hal iniharus dilakukan secara hati-hati agar didapat anakan yang bernilai jual tinggi. Berikut cara membudidayakannya 1. Pemeliharaan Induk Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan. Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang. 2. Kematangan Ikan Matang ikan terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm. Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang. Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis. 3. Pembedaan Kelamin Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun. Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan. 4. Kebiasaan Pemijahan Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran hidung menghadap ke ekor pasangan. Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh saling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telur di mulutnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm. 5. Panen Larva Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka. Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor. 6. Teknik Pembenihan Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45×45×90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm mg/ I menggunakan aerator bukaan kecil. Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate SR yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %. Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas. 7. Pemeliharaan Larva Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana. Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya. Jenis Arwana Asia Jenis-jenis ikan arwana yang terdapat di Asia, antara lain 1. Arwana Merah Arwana merah berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red Chili dan Blood Red. Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut black water, dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasaryang lebih pekat. Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah. Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah Blood Red, Merah Cabai Chili Red, Merah Orange Orange Red, dan Merah Emas Golden Red. Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama First Grade Red, meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah. Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut Arwana Merah Cabai Arwana Merah Darah Tampilan Warna Seperti merah cabai Seperti merah darah Bentuk fisik Bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok lebih panjang dan lebih ramping Lebar tubuh relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal menyempit secara gradual Warna mala Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh bagian atas kepala dan bagian rahang bawahnya mata lebih putih dan lebih kecil Bentuk ekor Seperti intan diamond Seperti kipas Warna pada usia muda cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yang pekat memiliki kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat Pertumbuhan Lebih lambat Lebih cepat Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda sehingga dapat dijadikan pedoman dalam membedakan kedua varitas tersebut. Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan usaha yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran. Varietas Merah Orange Orange Red merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya. Merah Emas Golden red merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange Orange Red. Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu. 2. Golden Cross Back, Cross Back Golden,CBG Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui. CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based warna dasar ungu, Blue-Based warna dasar biru, Gold Based warna dasar emas, dan Silver-Based warna dasar perak. Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain. 3. Golden Ekor Merah, Red Tail Golden, RTG Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia Indonesian Golden Arwana. Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden CBG, warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik baris sisik dihitung dari bawah, perut, atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda. RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES. CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red RTG punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam kelabu. Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil 10-12 cm sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai juta. 4. Arwana Hijau Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakandan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya. 5. Banjar Merah Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi. Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip. Perbedaan lain dapat dilihat pada tabel berikut Banjar Merah Arwana Merah Muda Warna sirip warna sirip yang lebih muda atau cenderung orange-merah pucat. merah pekat merata pada seluruh permukaan Warna sisik Kuning atau kehijauan Mengkilap Bingkai sirip dan tutup insang Pink tua atau seperti karat, setelah dewasa menjadi jingga atau merah Tidak ada tampilan seperti pada Banjar Apabila ragu dalam memilih arwana, bawalah seorang yang telah berpengalaman memelihara arwana atau belilah arwana yang telah disertifikasi dan memiliki sertifikat yang sah. 6. Arwana Jardini Warna yang dimiliki varietas arowana ini cukup unik. Warna dasarnya adalah hitam kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik kuning ke emasan pada bagian tengah sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala pipi sampai pada sirip & ekornya pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut. Jardini berasal dari australia, meski sering ditemukan di pulau Irian. Maka dari itu jenis ini juga terkadang disebut arowana Irian oleh para hobbies. Jardini arowana sebenarnya ada dua jenis warna, yaitu warna dasar lebih gelap dan yang lebih terang. Yang memiliki warna dasar lebih gelap adalah scleropqges jardini dan yang memiliki dasar lebih terang adalah scleropqges leichharti.